BAB 1. MENGENAL PROSES GURDI/BOR (DRILLING)
PENDAHULUAN
A. Mesin gurdi (Drilling machine) dan Jenis-jenisnya
1. Mesin Gurdi (Drilling machine)
2. Jenis-Jenis Mesin Gurdi
3. Ukuran Mesin gurdi
4. Beberapa Mesin Gurdi yang Dipakai Pada Proses Produksi
B. Perkakas Mesin Gurdi
C. Geometri Mata Bor (Twist drill)
D. Pengasahan Kembali Mata Bor
E. Perencanaan Proses Gurdi
F. Kesimpulan
G. Saran
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill) yang disebut dengan Proses Gurdi (Drilling). Pada Bab ini dimulai dari pengertian Mesin Gurdi dan jenis-jenisnya. Mesin Gurdi dikelompokkan menjadi Mesin Gurdi portable, Mesin Gurdi peka, Mesin Gurdi vertical, Mesin Gurdi radial, Mesin Gurdi turret, Mesin Gurdi spindel jamak, Mesin Gurdi produksi, dan Mesin Gurdi lubang dalam. Kemudian dibahas tentang perkakas Mesin Gurdi yang terdiri dari ragum, klem set, landasan (blokparalel), pencekam mata bor, sarung pengurang, pasak pembuka, boring head, dan mata bor. Setelah diketahui perkakas Mesin Gurdi selanjutnya dijelaskan mengenai geometri mata bor (twist drill) yang berisi tentang sudut-sudut pada mata bor yaitu sudut helik (helix angle), sudut ujung (point angle /lip angle, 2r), dan sudut bebas (clearance angle, ). Diuraikan juga tentang pencekaman mata bor dan benda kerja yang berisi tentang alat pencekaman dan cara pencekaman yang benar. Dan pada akhir bab ini, dibahas tentang elemen dasar pada proses gurdi, serta perencanaan proses bor. Elemen dasar atau parameter proses gurdi pada dasarnya sama dengan parameter proses pemesinan yang lain, akan tetapi dalam proses gurdi selain kecepatan potong, gerak makan, dan kedalaman potong perlu dipertimbangkan pula gaya aksial, dan momen puntir yang diperlukan pada proses gurdi.
MENGENAL PROSES GURDI/BOR
(DRILLING)
Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana di antara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada Mesin Gurdi, tetapi bisa dengan Mesin Bubut, Mesin Frais, atau Mesin Bor. Gambar 1.1. berikut menunjukkan proses gurdi.
Gambar 1 1. Proses gurdi (drilling).
Proses gurdi digunakan untuk pembuatan lubang silindris. Pembuatan lubang dengan bor spiral di dalam benda kerja yang pejal merupakan suatu proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar. Jika terhadap benda kerja itu dituntut kepresisian yang tinggi (ketepatan ukuran atau mutu permukaan) pada dinding lubang, maka diperlukan pengerjaan lanjutan dengan pembenam atau penggerek. Pada proses gurdi, beram (chips) harus keluar melalui alur helix pahat gurdi ke luar lubang. Ujung pahat menempel pada benda kerja yang terpotong, sehingga proses pendinginan menjadi relatif sulit. Proses pendinginan biasanya dilakukan dengan menyiram benda kerja yang dilubangi dengan cairan pendingin, disemprot dengan cairan pendingin, atau cairan pendingin dimasukkan melalui lubang di tengah mata bor.
Karakteristik proses gurdi agak berbeda dengan prosespemesinan yang lain, yaitu :
Beram harus keluar dari lubang yang dibuat.
Beram yang keluar dapat menyebabkan masalah ketika
ukurannya besar dan atau kontinyu.
Proses pembuatan lubang bisa sulit jika membuat lubang yang dalam.
Untuk pembuatan lubang dalam pada benda kerja yang besar,cairan pendingin dimasukkan ke permukaan potong melalui tengah mata bor.
A. Mesin Gurdi (Drilling Machine) dan Jenis-jenisnya
1. Mesin Gurdi (Drilling Machine)
Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue disepanjang badan gurdi. Galur ini, yang dapat lurus atau helix, disediakan untuk memungkinkannya lewatnya serpihan atau fluida pemotong. Meskipun gurdi pada umumnya memiliki dua galur, tetapi mungkin juga digunakan tiga atau empat galur, maka gurdi kemudian dikenal sebagai penggurdi inti. Penggurdi semacam ini tidak dipakai untuk memulai sebuah lubang, melainkan untuk meluaskan lubang atau menyesuaikan lubang yang telah digurdi atau diberi inti. Mesin yang digunakan untuk melakukan proses gurdi adalah Mesin Gurdi/Drilling Machine. Proses pembuatan lubang bisa dilakukan untuk satu pahat saja atau dengan banyak pahat (Gambar 1.2.). Dalam proses produksi pemesinan sebagian besar lubang dihasilkan dengan
menggunakan Mesin Gurdi.
Gambar 1 2. Proses pembuatan lubang dengan Mesin Gurdi
bisa dilakukan satu per satu atau dilakukan untuk banyak
lubang sekaligus.
2. Jenis-jenis Mesin Gurdi
Mesin Gurdi dikelompokkan menurut konstruksi, umumnya :
Mesin Gurdi portable
Mesin Gurdi peka
o Pasangan bangku
o Pasangan lantai
Mesin Gurdi vertical
o Tugas ringan
o Tugas berat
o Mesin Gurdi gang (kelompok)
3. Ukuran Mesin Gurdi
Unit Mesin Gurdi portable dispesifikasikan menurut diameter penggurdi maksimum yang dapat dipegangnya. Ukuran dari Mesin Gurdi tegak biasanya ditentukan oleh diameter benda kerja yang paling besar yang dapat digurdi. Jadi sebuah mesin 600 mm adalah mesin yang memiliki paling tidak ruang bebas sebesar 300 mm antara garis tengah penggurdi dengan rangka mesin. Unit yang lebih kecil dari jenis ini dikelompokkan menurut ukuran penggurdi yang dapat ditampung.
Ukuran Mesin Gurdi radial didasarkan pada panjang lengannya dalam meter. Ukuran yang umum adalah 1,2 m; 1,8 m; 2,4 m. Dalam beberapa kasus, diameter dari tiang dalam milimeter juga digunakan dalam menyatakan ukuran.
4. Beberapa Mesin Gurdi yang Dipakai pada Proses Produksi :
a. Mesin Gurdi portable dan peka
Mesin Gurdi portable (Gambar 1.3.) adalah Mesin Gurdi kecil yang terutama digunakan untuk operasi penggurdian yang tidak dapat dilakukan dengan mudah pada Mesin Gurdi biasa. Yang paling sederhana adalah penggurdi yang dioperasikan dengan tangan.
Penggurdi ini mudah dijinjing, dilengkapi dengan motor listrik kecil, beroperasi pada kecepatan cukup tinggi, dan mampu menggurdi sampai diameter 12 mm. Penggurdi yang serupa, yang menggunakan udara tekan sebagai daya, digunakan kalau bunga api dari motor dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
Mesin Gurdi peka adalah mesin kecil berkecepatan tinggi dengan konstruksi sederhana yang mirip dengan kempa gurdi tegak biasa (Gambar 1.4.). Mesin ini terdiri atas sebuah standar tegak, sebuah meja horizontal dan sebuah spindel vertical untuk memegang dan memutar penggurdi. Mesin jenis ini memiliki kendali hantaran tangan, biasanya dengan penggerak batang gigi dan pinyon pada selongsong yang memegang spindel putar. Penggurdi ini dapat digerakkan langsung dengan motor, dengan sabuk atau dengan piring gesek. Penggerakan piring gesek yang mempunyai pengaturan kecepatan pengaturan sangat luas, tidak sesuai kecepatan rendah dan pemotongan berat. Kempa Teknik Pemesinan 206 penggurdi peka hanya sesuai untuk pekerjaan ringan dan jarang yang mampu untuk memutar penggurdi lebih dari diameter 15 mm.
Gambar 1 3. Mesin Gurdi Gambar 1 4. . Mesin Gurdi
peka. portable.
b. Mesin Gurdi vertical
Mesin Gurdi vertical, mirip dengan penggurdi peka, mempunyai mekanisme hantaran daya untuk penggurdi putar dan dirancang untuk kerja yang lebih berat. Gambar 1.5. menunjukkan mesin dengan tiang bentuk bulat. Mesin Gurdi semacam ini dapat dipakai untuk mengetap maupun menggurdi.
Gambar 1 5. Mesin
Gurdi vertical.
c. Mesin Gurdi gang (kelompok)
Kalau beberapa spindel penggurdi dipasangkan pada meja tunggal, ini disebut sebagai penggurdi gang atau kelompok. Jenis ini sesuai untuk pekerjaan produksi yang harus melakukan beberapa operasi. Benda kerja dipegang dalam sebuah jig yang dapat diluncurkan pada meja dari satu spindel ke spindel berikutnya. Kalau beberapa operasi harus dilakukan, misalnya menggurdi dua lubang yang ukurannya berbeda dan perlu meluaskannya, maka dipasangkan empat spindel.
Dengan kendali hantaran otomatis, maka dua atau lebih dari operasi ini dapat berjalan serempak dengan hanya diawasi oleh seorang operator. Pengaturannya, mirip dengan mengoperasikan beberapa kempa gurdi.
D. Perkakas Mesin Gurdi
Perkakas sebagai kelengkapan Mesin Gurdi di antaranya ragum, klem set, landasan (blok paralel), pencekam mata bor, sarung pengurang, pasak pembuka, boring head, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.6., dan mata bor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.7.
Ragum
Ragum untuk Mesin Gurdi digunakan untuk mencekam benda kerjapada saat akan di bor.
Klem set
Klem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam dengan ragum.
Landasan (blok paralel)
Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus, untuk mencegah ragum atau meja mesin turut terbor.
Pencekam mata bor
Digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk silindris.
Pencekam mata bor ada dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan pencekam tiga rahang.
Sarung bor (drill socket, drill sleeve)
Sarung bor digunakan untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis.
Pasak pembuka
Digunakan untuk melepas sarung pengurang dari spindel bor atau melepas mata bor dari sarung pengurang
(a) | (b) |
(c) | (d) |
(e) | (f) |
(g) | (h) |
Mata bor
Mata bor merupakan alat potong pada Mesin Gurdi, yang terdiri dari bor spiral, mata bor pemotong lurus, mata bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill), mata bor skop (spade drill), dan mata bor stelite.
Bor spiral
Digunakan untuk pembuatan lubang yang diameternya sama dengan diameter mata bor.
Mata bor pemotong lurus
Digunakan untuk material yang lunak seperti kuningan, tembaga, perunggu dan plastik
Mata bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill)
Digunakan untuk membuat lubang yang relatif dalam.
Mata bor skop (spade drill)
Digunakan untuk material yang keras tetapi rapuh. Mata potong dapat diganti-ganti.
Mata bor stelite
Digunakan untuk membuat lubang pada material yang telah dikeraskan. Mata bornya mempunyai bentuk segitiga dan terbuat dari baja campuran yang tahan panas.
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 1. 11. Perkakas Mesin Gurdi; (a) bor spiral, (b) mata bor pemotong lurus, (c) mata bor untuk lubang yang dalam, (d) mata bor skop, dan (e) mata bor stelite.
C. Geometri Mata Bor (Twist Drill)
Nama-nama bagian mata bor ditunjukkan pada Gambar 1.12. Di antara bagian-bagian mata bor tersebut yang paling utama adalah sudut helix (helix angle), sudut ujung (point angle/lip angle, 2r), dan sudut bebas (clearance angle, ). Untuk bahan benda kerja yang berbeda, sudut-sudut tersebut besarnya bervariasi.
Gambar 1 12. Nama-nama bagian mata bor dengan sarung tirusnya.
Gambar 1 13. Mata bor khusus untuk pengerjaan tertentu.
Ada beberapa jenis mata bor untuk jenis pekerjaan yang berbeda. Bahan benda kerja dapat juga mempengaruhi jenis dari mata bor yang digunakan. Bentuk beberapa mata bor khusus untuk pengerjaan tertentu ditunjukkan pada Gambar 1.13.
Penggunaan dari masing-masing mata bor tersebut adalah :
1. Mata bor helix besar (high helix drills) : mata bor ini memiliki sudut helix yang besar, sehingga meningkatkan efisiensi pemotongan, tetapi batangnya lemah. Mata bor ini digunakan untuk memotong logam lunak atau bahan yang memiliki kekuatan rendah.
2. Mata bor helix kecil (low helix drills) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas atau terpegang benda kerja ketika membuat lubang pada material kuningan dan material yang sejenis.
3. Mata bor kerja berat (heavy-duty drills) : mata bor yang digunakan untuk menahan tegangan yang tinggi dengan cara menebalkanbagian web.
4. Mata bor tangan kiri (left hand drills) : mata bor standar dapat dibuat juga untuk mata bor kiri. Digunakan pada pembuatan lubang jamak yang mana bagian kepala Mesin Bor didesain dengan sederhana yang memungkinkan berputar berlawanan arah.
5. Mata bor dengan sisi sayat lurus (straight flute drills) adalah bentuk ekstrim dari mata bor helix kecil, digunakan untuk membuat lubang pada kuningan dan plat.
6. Mata bor poros engkol (crankshaft drills) : mata bor yang didesain khusus untuk mengerjakan poros engkol, sangat menguntungkan untuk membuat lubang dalam pada material yang ulet. Memiliki web yang tebal dan sudut helix yang kadang-kadang lebih besar dari ukuran normal. Mata bor ini adalah mata bor khusus yang banyak digunakan secara luas dan menjadi mata bor standar.
7. Mata bor panjang (extension drills) : mata bor ini memiliki batang/shank yang panjang yang telah ditemper, digunakan untuk membuat lubang pada permukaan yang secara normal tidak akan dapat dijangkau.
8. Mata bor ekstra panjang (extra-length drills) : mata bor dengan badan pahat yang panjang, untuk membuat lubang yang dalam.
9. Mata bor bertingkat (step drills) : satu atau dua buah diamater mata bor dibuat pada satu batang untuk membuat lubang dengan diameter bertingkat.
10. Mata bor ganda (subland drills) : fungsinya sama dengan mata bor bertingkat. Mata bor ini terlihat seperti dua buah mata bor pada satu batang.
11. Mata bor solid carbide : untuk membuat lubang kecil pada material paduan ringan, dan material bukan logam, bentuknya bisa sama dengan mata bor standar. Proses pembuatan lubang dengan mata bor ini tidak boleh ada beban kejut, karena bahan carbide mudah pecah.
12. Mata bor dengan sisipan karbida (carbide tipped drills) : sisipan karbida digunakan untuk mencegah terjadinya keausan karena kecepatan potong yang tinggi. Sudut helix yang lebih kecil dan web yang tipis diterapkan untuk meningkatkan kekakuan mata bor ini, yang menjaga keawetan karbida. Mata bor ini digunakan untuk material yang keras, atau material non logam yang abrasif.
13. Mata bor dengan lubang minyak (oil hole drills) : lubang kecil di dalam bilah pahat bor dapat digunakan untuk mengalirkan minyak pelumas/pendingin bertekanan ke ujung mata bor. Mata bor ini digunakan untuk membuat lubang dalam pada material yang liat.
14. Mata bor rata (flat drills) : batang lurus dan rata dapat digerinda ujungnya membentuk ujung mata bor. Hal tersebut akan memberikan ruang yang besar bagi beram tanpa bagian helix. Mata bor ini digunakan untuk membuat lubang pada jalan kereta api.
D. Pengasahan Kembali Mata Bor
Pengasahan kembali dapat dilakukan pada mesin asah bor atau peralatan perlengkapan asah serta bisa juga dengan tangan.
1. .Pengasahan sempurna penyayat hanya dapat dicapai dengan mesin asah bor atau perlengkapan asah (Gambar 8.15.). Keuntungannya, kehilangan bahan perkakas akibat pengasahan minimal dan ketepatan sudut penyayat semakin akurat. Mesin ini dapat disetel sesuai dengan sesuai garis tengah bor dan panjang bor. Dengan memiringkan bor atau perlengkapan asah, maka setiap sudut ujung dan sudut bebas yang dikehendaki atau koreksi bor tertentu, dapat diasah secara tepat
2. Jika bor diasah dengan menggunakan tangan (secara cara manual), maka dibutuhkan banyak latihan, pengetahuan, dan konsentrasi. Pada pengasahan secara manual, mata bor harus didinginkan secara intensif dengan cara mencelupkan mata bor ke cairan pendingin. Jika dalam keadaan terpaksa/darurat dilakukan pengasahan kering, maka bor tidak boleh dipanasi melebihi daya tahan panas tangan, karena ini dapat mengakibatkan hangus dan bahaya retak pengasahan.
Gambar 8 15. Pengasahan
mata bor dengan mesinasah.
Pengasahan mata bor dengan tangan (Gambar 8.16.), mata bor didekatkan pada cakram dengan sudut penyetelan yang besarnya setengah sudut pucuk (Gambar 8.16a). Mata bor yang diasah harus diberi dudukan mendatar dan pucuk bor diposisikan sedikit di atas sumbu
cakram (Gambar 8.16b). Pada kedudukan ini bor dibimbing ke atas dan ke bawah. Bidang penyayat mata bor pertama diasah, kemudian diputar 180° dan bidang penyayat kedua diasah.
Gambar 1 16. Pengasahan dengan
tangan.
Penera/mal asahan digunakan untuk memeriksa kebenaran hasil pengasahan (Gambar 1.17.), yang diperiksa ialah sudut pucuk, sudut asah relief dan sudut penyayat lintang. Penera yang digunakan ialah penera tetap dan penera yang dapat disetel untuk macam-macam sudut pucuk.
Pengujian dilakukan menurut metode celah cahaya. Penera asah harus diletakkan dengan benar pada bor.
Gambar 8 17. Penggunaan penera tetap.
Kesalahan yang dapat ditimbulkan akibat pengasahan dengan tangan adalah :
1. Sudut pucuk tidak sama (Gambar 8.18a.). Pucuk bor memang berada di tengah, namun yang melaksanakan penyayatan hanya satu penyayat. Akibatnya, bor dibebani sepihak, penyayat cepat aus, bor melenceng, sehingga lubang bor menjadi tidak tepat dan kasar.
2. Panjang penyayat tidak sama (Gambar 8.18b.), namun kedua sudut pucuknya sama besar, pucuk bor tidak terletak di tengah. Akibatnya, garis tengah lubang lebih besar dari pada garis tengah bor.
3. Sudut pucuk dan panjang penyayat tidak sama (Gambar 8.18c.), bor dibebani sepihak. Akibatnya, lubang lebih besar dan tidak bersih, bor cepat tumpul, dan penyayat bisa retak.
4. Pengasahan relief terlalu kecil. Akibatnya, bor dapat tersandung dalam lubang, sehingga diperlukan tekanan laju yang lebih besar.
5. Pengasahan relief terlalu besar. Akibatnya, bor bisa tersangkut dan patah.
E. Perencanaan Proses Gurdi
Mesin Gurdi bisa membuat lubang dengan jangkauan diameter 1/16 inchi sampai dengan 2 inchi (sekitar 1,6 mm sampai dengan 50 mm). Perencana proses gurdi hendaknya merencanakan langkah pembuatan lubang terutama untuk lubang dengan diameter relatif besar (di atas 10 mm). Hal tersebut perlu dilakukan karena pada mata bor yang relatif besar, ujungnya tumpul, sehingga pada tengah pahat tidak terjadi penyayatan tetapi proses ekstrusi. Selain itu pada sumbu pahat (diameter mata bor = 0), kecepatan potongnya adalah nol (rumus 8.1), sehingga penekanan pahat ke bawah menjadi sangat berat (Gambar 8.40.).
Berdasarkan uraian di atas maka untuk membuat lubang dengan diameter relatif besar hendaknya diawali dengan mata bor yang memiliki diameter lebih kecil dulu. Misalnya untuk membuat lubang diameter 20 mm, diawali dengan mata bor 5 mm, kemudian 8 mm, dan 16 mm. Proses pembuatan lubang dengan menggunakan mata bor biasanya adalah lubang awal, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pengerjaan lanjutan, sehingga ketelitian dimensi lubang bukan menjadi tuntutan utama. Ketelitian proses gurdi adalah pada posisi lubang yang dibuat terhadap bidang yang menjadi basis pengukuran maupun terhadap lubang yang lain. Permasalahan yang terjadi pada proses gurdi 90 persen disebabkan karena kesalahan penggerindaan ujung mata bor. Kesalahan penggerindaan tersebut bisa menimbulkan sudut ujung salah/ tidak simetris, dan panjang sisi potong yang tidak sama. Hal tersebut mengakibatkan posisi lubang tidak akurat.
Gambar. Proses gurdi konvensional, pada sumbu pahat kecepatan potong adalah nol. Kecepatan potong membesar ke arah diameter luar.
Gambar . (a) Mata bor dengan sudut sisi potong sama tetapi panjangnya berbeda, dan (b) mata bor dengan sudut sisi potong dan panjang sisi potong tidak sama,
KESIMPULAN
Mengebor pada prinsipnyamembuat lubang pada benda dengan diameter tertentu dengan cara penyayatan. Seorang operator harus mengetahui langkah – langkah apa yang harus di lakukan sebelum mengoperasikannya.
Seperti mempelajari gambar kerja, menentukan karakteristik bahan, menentukan geometri alat-alat yang digunakan, menentukan mata bor pengganti apabila mata bor patah, dan menentukan kecepaatan putaran mesin. Operator harus dapat melakukan dengan benar, memiliki ketrampilan mengebor/gurdi.
SARAN
Bila mengalami kesulitan memahami pokok bahasan yang sedang dikerjakan, berkomunnnikasi dengan fasilitator.
Sebelum menerima penjelasan dari fasalitator, anda diharap membaca terlebih dahulu sehingga kegiatan dapatberjalan dengan lancer tanpa harus terganggu dan mendapatkan hasil yang sempurna. Kerjakan lembar kerja yang tersedia agar anda dapat mengevaluasi sekaligus memperdalam pemahaman pada pokok bahasan yang telah dipelajari.
___________________________________________Daftar Pustaka
Teknik Pemesinan John W. Sutherland, 1998, Turning (www.mfg.mtu.edu/marc/
primers/turning/turn.html), Michigan Technological University's
Turning Information Center : Michigan
----------------, 2007, A TUTORIAL ON CUTTING FLUIDS IN MACHINING. http://www.mfg.mtu.edu/testbeds/cfest/fluid.html#cfintro_name.
Taufiq Rochim, (1990). Teori Kerja Bor. Bandung: Politeknik Manufaktur Bandung.
Taufiq Rochim, (1993). Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Bandung: Proyek HEDS.
The Hong Kong Polytechnic University, 2007, Basic Machining andFitting.
http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm
The Hong Kong Polytechnic University, 2007, Marking Out, Measurement,Fitting&Assembly.
http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm
The Hong Kong Polytechnic University, 2007, Metal Cutting Processes1– Turning. http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm
The Hong Kong Polytechnic University, 2007, Metal Cutting Processes2-
Milling., http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm
The Hong Kong Polytechnic University, 2007, Safety Instruction,
http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar